Agus Guntara: “Benih Bersertifikat Mampu Tingkatan Produktivitas Lahan”
Reporter: Abah Dolken
Bandung – UPTD Balai Benih Padi dan Palawija (BBPP) Jawa Barat mengisyaratkan untuk menggunakan benih bersertifikat, dalam rangka meningkatkan produktivitas lahan pertanian padi dan palawija.
Dikatakan Kepala UPTD Balai Benih Padi Palawija (BBPP) Jabar, Agus Guntara kepada wartawan, kamis (30/3/2023), provinsi Jabar merupakan produsen beras tertinggi nasional dan menjadi lumbung pangan di Indonesia. Menurutnya, ada banyak sumber pangan, mulai dari komoditas tanaman pangan dan holtikultura berada di Jabar.
“Berbagai upaya telah dilakukan Pemprov Jabar melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH), untuk meningkatkan produksi padi dan palawija guna tercapainya surplus dalam rangka mengamankan stok pangan jangka panjang di Jabar, sekaligus untuk terciptanya swasembada beras dan swasembada berkelanjutan,” jelasnya
Terkait hal itu, lanjutnya, UPTD Balai Benih Padi dan Palawija (BBPP) yang merupakan kepanjangan dari DTPH mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan teknis operasional atau kegiatan teknis penunjang tertentu di bidang tanaman pangan, meliputi benih padi dan palawija.
“Kegiatan teknis operasional atau kegiatan teknis tertentu ini telah digelar di Bojong picung Kabupaten Cianjur,” kata Agus .
Menurut Agus, salah satu faktor peningkatan produksi padi dan palawija adalah penggunaan benih bersertifikat. Saat ini BBPP tengah memperbanyak benih sumber varietas padi impari 32 yang memiliki beberapa keunggulan.
“Keunggulan tersebut seperti ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri strain III, tahan lama terhadap hawar daun bakteri strain IV dan tahan terhadap blas ras 033. Kami bersama subdit kamsus Dit intelkam polda jabar bersinergi, terus berinovasi, memperbanyak benih sumber sesuai dengan kondisi topograpi yang cocok ditanam di Jabar,” jelasnya.
Saat ini varietas yang sangat diminati oleh para petani, lanjut Agus, khususnya penangkar masih varietas Inpari 32. Benih berkualitas sangat menentukan produktivitas lahan pertanian. Peran benih, mencapai 20 persen dalam keberhasilan usaha tani.
Dalam proses sertifikasi, lanjut Agus, ada keterlibatan (berkolaborasi) dengan lembaga lain, yaitu Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) Jabar, pihak penentu jaminan bagi konsumen benih.
“UPTD BBPP sektor pertanian terbukti mampu bertahan saat pandemi covid-19. Salah satu sektor yang mampu bertahan dan penyumbang PAD. Perlu diketahi juga, BBPP mempunyai tugas dan fungsi dalam pengembangan benih padi, termasuk BBPP pun dituntut, selain untuk meningkatan PAD, juga pemanfaatan aset,” pungkasnya. ***