Di Tasikmalaya Gara-gara Miras Oplosan, Dua Pemuda Tewas

Reporter: Salma Nabila
E-media, Tasikmalaya – Kembali minuman keras oplosan mengakibatkan dua pemuda tewas, sementara tiga orang lainnya dalam perawatan rumahsakit. Peristiwa di Kampung Pasir Panjang Desa Kalimanggis Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya tersebut tentu menggemparkan warga.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan kepada media, Selasa (31/01/2023), akibat peristiwa yang merenggut dua nyawa dan korban lainnya itu, pihaknya telah mengamankan tersangka MF (24) seorang Mahasiswa yang merupakan warga Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya.
“Awal terjadinya pada hari Sabtu tanggal 28/01/23, sekitar jam 18.00 wib, pada saat itu tersangka MF meracik miras oplosan,kemudian meminumnya dengan 5 rekannya,” ungkapnya.
Kapolres menjelaskan, tersangka MF meracik miras belajar dari internet, saat itu meracik Etanol 96 persen dicampur dengan Kratingdaeng, obat batuk dan coca cola.
“Korban meninggal adalah MS dan AL, sedangkan AD, IM, dan RV (dua laki laki dan seorang perempuan) masih dalam perawatan di RSUD Dr Sukardjo, dan kondisinya semakin membaik,” jelasnya
Untuk korban MS meninggal di RSUD Dr Sukardjo pada hari Minggu 29/01/23, dan korban AL meninggal dunia hari Senin tanggal 30/01/23 saat menjalani perawatan di Puskesmas Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.
“Diakui pelaku MF, dia membeli etanol secara online Rp 83.000 per liter, sedangkan oplosan lainnya disediakan oleh rekannya,” kata Aszhari.
Dijelaskan Aszhari, saat mereka kumpul disebuah kontrakan, pelaku meracik miras, kemudian meminumnya dengan kelima rekannya, namun pada hari Minggu ada satu rekannya mulai sakit perut, mual dan muntah.
“Pengakuan pelaku kepada penyidik, dia ini bisa meracik miras oplosan sejak Tahun 2015, dan baru kali ini sampai memakan korban,” sambungnya
Kapolres menambahkan, pelaku dijerat dengan pasal 204 ayat 1 dan ayat 2 , Undang Undang Kesehatan dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Tasikmalaya Kota Polda Jabar AKP Ikhwan menjelaskan bahwa setelah dioplos, minuman tersebut dijual dengan harga Rp 170.000 rupiah kepada rekan rekannya.
“Hanya dengan modal membeli Etanol, pelaku kemudian meraciknya dan menjual kepada rekan rekannya, pelaku ini mendapat keuntungan dari minuman yang di oplosnya itu,” jelas Ikhwan. **